POLDA METRO JAYA – Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Akbp Indrawienny Panjiyoga menuturkan pertambahan adegan dalam rekonstruksi ini karena ada perkembangan yang mengarah ke peran masing-masing yang semakin jelas dan detail.
Dede berperan sebagai penjemput para korban yang akan dieksekusi. Korban Wiwin dan Nining dijemput oleh Dede dari Bandung, sedangkan korban Farida dijemput dari sebuah mall di kota Cianjur.
Wowon Erawan alias Aki adalah dalang dari seluruh aksi sindikat ini, sedangkan peran Solihin alias Duloh adalah eksekutor dari seluruh tempat kejadian perkara (TKP).
“Otaknya adalah Wowon. Baik di Bekasi maupun Cianjur, semua dieksekusi oleh tersangka Solihin alias Duloh, Kami menyebut komplotan ini adalah sindikat pelaku penipuan dan pembunuhan,” tambahnya.
Panjiyoga mengatakan sejauh ini belum ada tambahan korban dalam kasus ini. Sementara uang yang terkumpul dari hasil penipuan sindikat ini berjumlah sekitar Rp 1 miliar.
“Uang itu terkumpul secara bertahap, bukan sekaligus,” tegasnya.
Setelah ini rencananya akan dilakukan rekonstruksi di lokasi tambahan di Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, yakni rumah kontrakan Wowon saat tinggal bersama istrinya, Ai Maemunah.
“Tapi masih kita kaji malam ini, apakah rekonstruksi akan dilaksanakan di TKP tambahan di Desa Cipeuyeum atau tidak,” tutup Panjiyoga
Discussion about this post